Contoh Soal PPh Badan Omzet Diatas 50 Miliar dan Jawabannya

Konten [Tampil]

Contoh soal pph badan omzet diatas 50 miliar menjadi jumlah peredaran bruto yang diperkenankan mendapatkan fasilitas pengurang pajak. Kompensasi kerugian fiskal harus diperhitungkan sebelum menentukan jumlah pajak penghasilan terutang badan usaha sebelum dilakukan pembayaran.

Perhitungan pajak penghasilan badan usaha dibawah 4,8 miliar dan diatas 50 miliar harus ditanggung oleh wajib pajak ketika mendapatkan peredaran bruto. Pengertian peredaran bruto adalah jumlah keseluruhan penghasilan yang didapatkan perusahaan baik bersifat final dan tidak final sesuai jenis transaksi perpajakan.

Cara mengisi kompensasi kerugian fiskal di e-spt tahunan badan harus dilakukan untuk mengawali pemeriksaan perpajakan. Laporan keuangan akuntansi dan perpajakan memiliki perbedaan terutama ketika perusahaan melaksanakan koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif atas biaya fiskal atau deductible expance.

Contoh Soal PPh Badan Omzet Diatas 50 Miliar dan Jawabannya

Perhitungan PPh Badan Dibawah 4,8 Miliar dan Diatas 50 Miliar

Perhitungan pph badan dibawah 4,8 miliar dan diatas 50 miliar harus ditanggung ketika entitas mendapatkan peredaran bruto selama tahun pajak. Biaya fiskal adalah pengeluaran perusahaan yang diakui sebagai pengurang penghasilan kena pajak ketika menyesuaikan aturan perpajakan yang ada di indonesia.

Perhitungan pajak penghasilan terutang badan usaha dengan peredaran bruto kurang dari 4,8 miliar akan bersifat final. Penyetoran pph badan paling lambat bulan ke empat dari tahun fiskal. Keterlambatan pelaporan dan penyetoran pajak terutang berakibat pada diterbitkannya skpkb selama masa dan tahun berjalan.

Badan usaha sebagai subyek pajak wajib melakukan pembukuan atas transaksi keuangan diperusahaan. Mekanisme perhitungan pajak harus disesuaikan UU PPh yang masih berlaku. Koreksi fiskal positif dan negatif akan mengurangi jumlah pengeluaran perusahaan yang telah terjadi selama periode akuntansi.

Baca Juga: Perbedaan Koreksi Fiskal Positif dan Koreksi Fiskal Negatif

Contoh Soal PPh Terutang Badan dan Jawabannya

Contoh soal pph terutang badan dan jawabannya perlu diperhitungkan ketika entitas mau melaporkan kewajiban perpajakannya. Siapa yang harus membayarkan pajak? yaitu pihak yang menerima tambahan manfaat ekonomis selama tahun berjalan yang bertujuan meningkatkan kekayaan seseorang.

Contoh soal pajak penghasilan orang pribadi dan badan wajib dilaporkan setiap bulan ke empat dari tahun fiskal. Angsuran pph pasal 25 dihitung berdasarkan jumlah pajak yang harus dipotong tahun kemarin sesuai tarif pph badan. Kredit pajak dapat dijadikan pengurang pajak final dan tidak final.

Soal dan jawaban perhitungan pph badan terjadi pada PT Masraffi yang mendapatkan omzet sebesar Rp 52.642.000.000. Setelah dikoreksi fiskal, terdapat penghasilan kena pajak sebesar Rp 16.894.000.000. Bagaimana cara menghitung pajak penghasilan yang harus disetorkan badan usaha tersebut?

Baca Juga: Contoh Kasus Accounting Rate of Return dalam Investasi Aktiva Tetap

Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Badan Diatas 50 Miliar

Perhitungan pajak penghasilan badan diatas 50 miliar mendapatkan fasilitas pengurang pajak sebesar 50%. Jika perusahaan mendapatkan kerugian ketika menjalankan operasionalnya maka entitas tidak perlu membayarkan pajak tetapi harus dilakukan pemeriksaan kebenaran kompensasi kerugian fiskalnya.

Contoh perhitungan pph badan dibawah 4,8 miliar dan diatas 50 miliar berdampak pada kewajaran laporan keuangan. Peredaran bruto atau omzet tahun berjalan diperlukan untuk mengupayakan entitas dapat melangsungkan kehidupannya. Prinsip akuntansi yang berterima umum adalah acrual basic dan going concern.

Pengurang apa saja yang diperbolehkan dalam menghitung e-spt badan adalah kredit pajak dan kompensasi kerugian fiskal. Contoh soal pph badan omzet diatas 50 miliar dapat menggunakan tarif ganda yaitu tarif normal pph dan tarif ketika entitas mendapatkan fasilitas pengurang pajak tersebut.

Keterangan PKP TarifPPh Terutang
- Mendapatkan Fasilitas Pengurangan Rp 1.540.427.795 11% Rp 169.447.057
(Rp 4.800.000.000 / Rp 52.642.000.000) * Rp 16.894.000.000
- Tidak Dapat Fasilitas Rp 15.353.572.205 22% Rp 3.377.785.885
(Rp 16.894.000.000 - Rp 1.540.427.795)
PPh yang Harus Dibayar Rp 3.547.232.943

Baca Juga: Contoh Soal dan Syarat Kompensasi Kerugian Fiskal

Demikian contoh soal pph badan omzet diatas 50 miliar sesuai uu pph pasal 17. Pengurang apa saja yang diperbolehkan ketika menghitung pajak penghasilan terutang badan adalah biaya fiskal. Biaya fiskal memiliki beberapa kriteria untuk sejumlah pengeluaran arus kas untuk membiayai aktivitas bisnis.

0 Response to "Contoh Soal PPh Badan Omzet Diatas 50 Miliar dan Jawabannya"

Post a Comment

Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel