Pengertian dan Tujuan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)

Konten [Tampil]
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses menjadi salah satu upaya perusahaan melakukan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik untuk dapat membebankan biaya pembuatan barang dagangan.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses memiliki tujuan utama yakni membebankan biaya yang terjadi dalam suatu periode ke departemen yang bersangkutan walaupun tidak adanya pesanan. Setiap departemen harus menentukan berapakah total biaya yang terjadi baik yang berasal dari unit produk yang telah selesai diproses ataupun unit-unit produk yang dalam proses.

Apakah perbedaan antara perhitungan biaya berdasarkan proses dengan metode average dan fifo tentunya berkaitan dengan melakukan pemisahan antara produk dalam proses awal dan produk dalam proses yang akan dilaksanakan. Process costing akan menghitung seluruh biaya yang terjadi didepartemen dan melaporkannya dalam bentuk laporan biaya produksi.

Sebutkan 3 contoh industri yang menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses seperti perusahaan manufaktur contohnya indofood, garudafood dan duakelinci. Perhitungan biaya berdasarkan produk proses tetap akan melakukan produksi walaupun perusahaan tidak mendapatkan pesanan pada bulan tersebut.

Manfaat perhitungan biaya berdasarkan proses akan didapatkan oleh perusahaan yang selalu melakukan kegiatan produksi sehari-hari. Setiap akhir periode, departemen diharuskan membuat laporan total biaya yang terjadi dan jumlah produk yang dihasilkan masing-masing departemen dalam laporan biaya pokok produksi.

Pengertian dan Tujuan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)

Pengertian dan Tujuan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)

Pengertian Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses akan melakukan pencatatan seluruh biaya yang terjadi di departemen dan melaporkannya dalam bentuk laporan biaya pokok produksi. Proses produksi yang terjadi di perusahaan manufaktur akan dilakukan melalui berbagai macam departemen untuk menyelesaikan sebuah produk.

Pengertian sistem perhitungan biaya berdasarkan proses sering disebut dengan process costing. Process costing terdiri dari beberapa macam metode yakni metode fifo dan average. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan fifo dan average ya.

Nah sistem perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya dilakukan untuk membuat produk yang serupa atau bersifat homogen dalam jangka waktu berkepanjangan dan massal ya.
Baca Juga: Contoh Soal Depertementalisasi Biaya Overhead Pabrik

Perbedaaan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses Metode Average dan Fifo

Perbedaan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses metode average dan fifo dimana dalam metode average tidak terjadi pemisahan antara produk dalam proses awal dengan produk masuk proses di periode berjalan.

Perbedaan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dengan menggunakan metode fifo dan average dimana ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan metode fifo maka diharuskan untuk memisahkan antara pdp awal dengan produk dalam proses di periode berjalan ya.

Hal lain yang membedakan adalah unit ekuivalen yang digunakan untuk membebankan seluruh produk yang terjadi. Nah di metode average mengasumsikan bahwa produk bercampur antara pdp awal dan produk dalam proses berjalan ya.
Baca Juga: Contoh Soal Harga Pokok Proses dengan Metode Rata-Rata Tertimbang

Tujuan Utama dari Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Tujuan utama dari sistem perhitungan biaya berdasarkan proses adalah untuk membebankan seluruh biaya yang telah terjadi di departemen dimana biaya akan diakumulasikan per departemen dan biaya per unit akan dihitung dengan membagikan antara total biaya dengan unit ekuivalen yang berhasil di buat.

Tujuan utama dari process costing atau sistem perhitungan biaya berdasarkan proses adalah membuat laporan biaya pokok produksi disetiap produk departemen perusahaan dengan melakukan pengumpulan dan pengikhtisaran total biaya yang terjadi disetiap akhir periode.

Contoh Industri yang menerapkan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Contoh industri yang menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dapat terjadi diberbagai macam sektor industri terutama manufaktur dan dagang. Perusahaan manufaktur akan tetap menjalankan kegiatan operasionalnya walaupun tidak sedang ada pesanan.

Sebutkan 3 contoh industri yang menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses seperti perusahaan indofood, garudafood,  unilever bahkan pt graha prama ya.

Nah contoh industri yang menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya memiliki berbagai macam departemen yang terkait karena produk akan dibuat oleh lebih dari satu departemen baik departemen jasa atau barang.
Baca Juga: Cara Menghitung Alokasi Biaya Bersama Produk Sampingan dan Utama

Manfaat dan Makalah Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Manfaat perhitungan biaya berdasarkan proses adalah manajemen akan mendapatkan laporan biaya pokok produksi disetiap akhir periode yang berguna untuk mengumpulkan dan mengikhtisarkan total biaya yang terjadi disetiap departemen pada akhir periode.

Makalah perhitungan biaya berdasarkan proses dapat didownload melalui menu daftar isi sehingga anda akan melihat berbagai macam contoh makalah akuntansi biaya tentang sistem perhitungan biaya berdasarkan proses ya.
Baca Juga: Cara Menghitung Unit Ekuivalen untuk Tiap Unsur Biaya Produksi
Demikianlah pengertian, tujuan dan contoh industri yang menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses semoga anda paham ya kawan.

0 Response to "Pengertian dan Tujuan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)"

Post a Comment

Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel