Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Metode Identifikasi Khusus

Konten [Tampil]

Cara menghitung harga pokok penjualan dengan metode identifikasi khusus menjadi materi akuntansi keuangan menengah tentang sistem pencatatan persediaan dan asumsi arus biaya. Sistem periodik dan sistem perpetual dilaksanakan agar perusahaan dapat menentukan persediaan awal dan akhir barang jadi.

Contoh soal penilaian persediaan metode identifikasi khusus diperlukan agar dapat dilaksanakan asumsi biaya. Persediaan barang dagang terdiri dari barang digudang, barang dalam transit dan penjualan konsinyasi. HPP dan persediaan akhir metode fisik harus diperhitungkan secara manual di akhir periode.

Contoh menghitung harga pokok penjualan dengan metode identifikasi khusus  harus dilaksanakan karena adanya persediaan dalam proses dan persediaan bahan baku. Persediaan menurut PSAK 14 adalah kekayaan perusahaan yang diperuntukkan jualbeli atau sebagai bahan penolong aktivitas produksi.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Metode Identifikasi Khusus


Sistem Pencatatan Persediaan dan Asumsi Arus Biaya

Sistem pencatatan persediaan dan asumsi biaya dilaksanakan agar dapat melakukan realisasi neto aktiva bersih. Biaya persediaan terdiri dari biaya bahan baku, biaya konversi bahkan beban yang dibayarkan perusahaan untuk mempersiapkan barang sampai akhir periode di lokasi dan kondisi yang diinginkan.

Metode identifikasi khusus adalah langkah perusahaan menentukan harga pokok penjualan barang jadi secara spesifik. Kelebihan metode identifikasi khusus adalah perusahaan dapat menentukan persediaan akhir dan hpp secara akurat karena menerapkan sistem perbandingan beban dan pendapatan periode berjalan.

Penjualan barang dagang dengan perjanjian khusus akan mengakui adanya rugi laba karena aktivitas ekonomis. Penjualan cicilan atau angsuran dakan mengakui adanya transaksi jualbeli dengan estimasi penjualan yang dapat ditagihkan dan penjualan yang tidak dapat ditagihkan perusahaan diakhir periode.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Metode FIFO dan LIFO

Contoh Soal Penilaian Persediaan Metode Identifikasi Khusus

Contoh soal penilaian persediaan metode identifikasi khusus disebut dengan metode tanda pengenal khusus. Pencatatan persediaan metode perpetual dan periodik akan menghasilkan persediaan barang dagang akhir dan awal yang sama untuk dilakukan perhitungan harga pokok penjualan barang atau jasa.

Jika perusahaan menggunakan metode identifikasi khusus maka biaya bahan baku, biaya tenaga kerja bahkan biaya overhead pabrik diperhitungkan sebagai nilai akhir barang dagang. Penetapan harga pokok bahan baku yang digunakan menggunakan metode tanda pengenal khusus akan melibatkan transaksi jualbeli barang dagang.

Contoh soal persediaan akhir metode identifikasi khusus terjadi pada PT Masraffi yang memiliki kendaraan seharga Rp 90,000, Rp 50,000 dan Rp 60,000. PT Masraffi dapat menjual kendaraan dengan harga Rp 150,000 untuk kendaraan seharga Rp 90,000. Bagaimana cara membuat kartu persediaan akhir periode?

Baca Juga: Penyajian Persediaan di Laporan Posisi Keuangan

Contoh Menghitung Harga Pokok Penjualan Metode Identifikasi Khusus

Cara menghitung harga pokok penjualan metode identifikasi khusus diperlukan karena perusahaan memiliki jumlah barang dagang sedikit tetapi harga pokoknya mahal. Penerapa sistem perbandingan antara pendapatan dan biaya diperlukan karena menentukan laba atau rugi tahun berjalan.

Contoh perhitungan harga pokok penjualan metode identifikasi khusus dapat menerapkan sistem perpetual atau sistem periodik. Sistem periodik adalah penentuan nilai persediaan barang dimana perusahaan melakukan aktivitas perhitungan fisik pada akhir periode atau stock opname.

Contoh soal persediaan akhir metode identifikasi khusus harus dihitung menggunakan analisis umur piutang. Biaya produksi harus diperhitungkan karena berkaitan dengan laba atau rugi penjualan reguler atua penjualan konsinyasi. Adapun cara menghitung persediaan akhir metode identifikasi khusus adalah:

Nilai Persediaan Awal
- Kendaraan Rp 90.000
- Kendaraan Rp 50.000
- Kendaraan Rp 60.000
Penjualan Barang Dagang
- Kendaraan Rp (90.000)
Persediaan Akhir Rp 110.000

Baca Juga: Perbedaan Sistem Periodik dan Perpetual

Demikian cara menghitung harga pokok penjualan dan persediaan akhir barang dagang metode identifikasi khusus. Pertanyaan akuntansi keuangan menengah materi persediaan diharuskan karena entitas melaporkan laba atau rugi sesuai konsep matching revenue againt cost setiap periodenya.

0 Response to "Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Metode Identifikasi Khusus"

Post a Comment

Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel