Contoh Kasus dan Cara Menghitung Penurunan Nilai Aset

Konten [Tampil]

Contoh kasus dan cara menghitung penurunan nilai aset akan membantu perusahaan menentukan nilai buku aktiva tetap yang harus dilaporkan di laporan posisi keuangan. Perbedaan revaluasi dan impairment adalah jumlah beban yang harus ditanggung perusahaan pada akhir periode laporan keuangan tahun fiskal.

Cara menghitung penurunan nilai aset tetap berdasarkan laporan posisi keuangan akan menunjukan tindakan penghapusan aktiva tetap jangka panjang. Pengertian aset tetap menurut para ahli adalah kekayaan perusahaan yang digunakan lebih dari satu tahun fiskal untuk kegiatan produksi.

Contoh kasus penurunan nilai aktiva tetap dan jawabannya harus dilakukan evaluasi setiap periodenya dimana nilai aset tercatat melebihi dari jumlah terpulihkan. Tujuan impairment adalah menentukan tingkat keusangan produk perusahaan yang dibuktikan berdasarkan kinerja ekonomi di negaranya.

Contoh Kasus dan Cara Menghitung Penurunan Nilai Aset


Pertanyaan Tentang Penurunan Nilai Aset Tetap

Pertanyaan tentang penurunan nilai aset tetap berasal dari bukti keusangan produk dan terjadinya depresiasi yang luar biasa atas mesin produksi perusahaan. Indikasi penurunan nilai aktiva tetap harus dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan berdasarkan sumber-sumber internal dan eksternal perusahaan.

Pertanyaan tentang penurunan nilai aktiva tetap harus dilakukan pengujian secara tahunan untuk menentukan kapan suatu aset tak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diakui pada laporan keuangan. Impairment piutang adalah tindakan perusahaan menghapus piutang tak tertagih oleh pihak marketing.

Pertanyaan mengenai penurunan nilai aset tetap berwujud dan aset tetap tak berwujud harus dilakukan perincian terhadap jumlah terpulihkannya. Pengujian penurunan nilai aset tetap harus menghasilkan aliran kas dan adanya kemungkinan bahkan jumlah terpulihkan didapatkan pada akhir periode tahun fiskal.

Baca Juga: Cara Menghitung Tarif Penyusutan Metode Saldo Menurun Berganda

Perbedaan Impairment dan Revaluasi Aktiva Tetap

Perbedaan impairment dan revaluasi aktiva tetap adalah pengakuan adanya keuntungan dan kerugian atas terjadinya penambahan masa manfaat dan pengurangan manfaat fisik atas aset tetap. Penurunan nilai piutang usaha disebut impairment piutang karena berpengaruh terhadap penghasilan yang diterimanya.

Bedanya impairment dan revaluasi aset tetap tak berwujud dan aset tetap berwujud berguna sebagai sarana melaporan total kekayaan jangka panjang perusahaan. Jumlah terpulihkan adalah  nilai yan lebih tinggi antara nilai wajar dan biaya penjualan ditambah kas yang diterima perusahaan.

Perbedaan revaluasi dan impairment aset tetap harus diterangkan pada catatan atas laporan posisi keuangan bertujuan audit. Nilai pakai adalah jumlah terkini dari taksiran arus kas yang diharapkan didapatkan perusahaan ketika berhasil menjual aset tetap. Nilai residu berbeda dangan nilai buku perusahaan.

Baca Juga: Contoh Soal Obligasi Jangka Panjang dan Jawabannya

Contoh Soal Penurunan Nilai Aset Tetap dan Jawabannya

Contoh soal penurunan nilai aset tetap dan jawabannya harus menentukan jumlah terpulihkan dan nilai pakai aktiva tetap. Ketika perusahaan menemukan adanya indikasi impairment asset maka harus dilaksanakan pengujian atas penurunan nilai aktiva tetap dan meentukan selisih yang dianggap sebagai rugi penurunan nilai.

Soal dan jawaban penurunan nilai aktiva tetap terjadi pada PT Masraffi yang melakukan pengujian indikasi impairment atas bangunan karena krisis moneter. Berdasarkan pengujian, didapatkan informasi bahwa harga jual bangunan Rp 600.000, biaya penjualan Rp 50.000, nilai pakai Rp 530.000.

Contoh soal dan jawaban penurunan nilai aktiva tetap akan terjadi ketika biaya perolehan bangunan Rp 1.000.000 dan akumulasi depresiasi Rp 100.000. Bagaimana cara menghitung penurunan nilai aset tetap perusahaan berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Didapatkan hasil bahwa nilai wajar dikurangi biaya penjualan sebesar Rp 600.000 - Rp 50.000 melebihi nilai pakai. Sehingga indikasi penurunan nilai aset tetap tidak terjadi di perusahaan.

Baca Juga: Contoh Kasus Akuntansi Kontrak Kontruksi

Demikian contoh kasus dan cara menghitung penurunan nilai aset tetap semoga dapat membantu menyusun laporan posisi keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku.


0 Response to "Contoh Kasus dan Cara Menghitung Penurunan Nilai Aset"

Post a Comment

Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel