Contoh Soal Depresiasi Metode Saldo Menurun Berganda dan Jawabannya

Konten [Tampil]

Contoh soal depresiasi metode saldo menurun berganda dan jawabannya berlaku bagi perusahaan yang memiliki aktiva tetap jangka panjang. Tarif penyusutan metode garis lurus, satuan hasil produksi dan double declining method memiliki perbedaan sehingga mempengaruhi jumlah beban penyusutannya.

Cara menghitung beban penyusutan metode saldo menurun berganda harus dilakukan dalam rangka mencegah adanya manipulasi data keuangan untuk menurunkan tingkat bayar pajak penghasilan. Bedanya saldo menurun dan saldo menurun berganda adalah proses alokasi biaya perolehan aktiva tetap setiap periodenya.

Contoh soal dan jawaban penyusutan metode saldo menurun berganda sebaiknya dilakukan dengan memprioritaskan biaya perolehan aktiva tetap. Perbedaan saldo menurun dan saldo menurun berganda biasanya berlaku ketika perusahaan melakukan koreksi fiskal atas aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan.

Contoh Soal Depresiasi Metode Saldo Menurun Berganda dan Jawabannya


Perbedaan Saldo Menurun dan Saldo Menurun Berganda

Bedanya saldo menurun dan saldo menurun berganda mengakibatkan beban penyusutan aktiva tetap akan turun setiap periodenya. Perhitungan beban depresiasi didasarkan pada nilai buku aktiva tetap periode lalu yang dikalikan dengan tarif depresiasi melalui persentase atau pembagian sesuai periode yang diinginkan perusahaan.

Perbedaan saldo menurun dan saldo menurun berganda akan mempergunakan tarif penyusutan yang sama tetapi nilai buku yang semakin turun setiap periodenya. Menghitung saldo menurun dapat dilakukan dengan mempertimbangkan biaya perolehan aset tetap pada tahun-tahun berikutnya.

Bedanya metode garis lurus, saldo menurun berganda dan satuan hasil produksi adalah pengakuan sebagai beban pengurang pajak penghasilan. Perpajakan hanya mengakui straight method dan double declining method sebagai alokasi biaya perolehan aktiva tetap setiap periodenya tanpa pengakuan nilai residunya.

Baca Juga: Contoh Kasus Revaluasi Aktiva Tetap Menurut Pajak

Cara Menghitung Penyusutan Kendaraan Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun berganda dapat digunakan untuk menyusutkan aktiva tetap jangka panjang. Cara menghitung penyusutan kendaraan metode saldo menurun berganda dapat dilakukan agar proses alokasi biaya perolehan dapat menyesuaikan periode yang dikehendaki sesuai kebijakan akuntansi perusahaan.

Cara menghitung penyusutan kendaraan dapat menggunakan metode saldo menurun berganda dan garis lurus. Penentuan umur manfaat aktiva tetap sebaiknya mengikuti ketentuan umum perpajakan guna menghindari adanya aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan yang harus dikoreksi fiskal.

Contoh soal penyusutan metode saldo menurun berganda terjadi pada PT Masraffi yang membeli kendaraan seharga Rp 24.500.000 dengan umur manfaat 4 tahun. Apabila nilai residu kendaraan sebesar Rp 500.000 dan metode depresiasi double declining method dipergunakan. Bagaimana cara menghitung penyusutan kendaraannya?

Baca Juga: Contoh Kasus Akuntansi Kontrak Kontruksi dan Jawabannya

Tarif Penyusutan Saldo Menurun Berganda

Tarif penyusutan saldo menurun berganda ditentukan berdasarkan perbandingan antara umur manfaat atas aktiva tetap dikalikan dua kali lipatnya. Dua cara dalam menghitung saldo menurun brainly dapat digunakan menentukan nilai buku awal periode dan mengabaikan nilai residu yang dimilikinya.

Cara menghitung tarif depresiasi metode saldo menurun berganda akan digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Aktiva pajak tangguhan terjadi ketika perusahaan mengakui umur manfaat aktiva tetap tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan sehingga adanya selisih pajak tangguhannya.

Contoh perhitungan beban depresiasi berdasarkan contoh soal dan jawaban penyusutan metode saldo menurun berganda harus dibuat berdasarkan ketentuan perpajakan. Nilai buku akhir tahun diperoleh dari nilai buku awal tahun dikurangi akumulasi penyusutan periode tersebut.

TahunTarif Depresiasi Beban Depresiasi Akumulasi Depresiasi Nilai Buku
0 Rp 24.500.000
150% Rp 12.250.000 Rp 12.250.000 Rp 12.250.000
250% Rp 6.125.000 Rp 6.125.000 Rp 6.125.000
350% Rp 3.062.500 Rp 3.062.500 Rp 3.062.500
450% Rp 1.531.250 Rp 3.062.500 Rp -

Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Buku Awal dan Akhir Periode

Demikian contoh sodal depresiasi metode saldo menurun berganda dan jawabannya semoga dapat membentu menentukan tarif penyusutan dan koreksi fiskal atas aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan yang terjadi di perusahaan.

0 Response to "Contoh Soal Depresiasi Metode Saldo Menurun Berganda dan Jawabannya"

Post a Comment

Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel