Contoh Soal Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus

Konten [Tampil]

Contoh soal penyusutan fiskal metode garis lurus akan terjadi ketika umur manfaat aktiva tetap menurut kebijakan perusahaan berbeda dengan ketentuan umum pajak. Metode penyusutan fiskal dan komersial terdiri dari metode garis lurus dan saldo menurun berganda sehingga perusahaan tidak perlu melakukan perubahan taksiran umur manfaat.

Contoh soal penyusutan metode garis lurus tanpa nilai sisa akan terjadi ketika perusahaan mengalami tingkat kerusakan mesin atau keusangan mesin lebih cepat dari masa manfaatnya. Perusahaan dapat mengubah jumlah depresiasinya dengan mempertimbangkan umur manfaat yang baru.

Contoh soal penyusutan dan amortisasi pajak dapat digunakan untuk menerapkan nilai buku pada awal periode. Kelompok depresiasi fiskal terdiri dari aktiva tetap kategori pertama dengan umur manfaat 4 tahun, aktiva tetap kategori kedua dengan umur manfaat 8 tahun, aktiva tetap kategori tiga dengan umur manfaat 16 tahun.

Contoh Soal Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus


Apa Itu Koreksi Fiskal Positif dan Koreksi Fiskal Negatif

Koreksi fiskal positif adalah tindakan memeriksa pendapatan kena pajak yang mengakibatkan adanya tambahan laba fiskal dan pengurangan rugi fiskal. Koreksi fiskal negatif adlaah koreksi penghasilan kena pajak yang berakibat naiknya jumlah kerugian dan menurunnya jumlah laba fiskal perusahaan.

Koreksi fiskal terhadap pendapatan akan terjadi pada perolehan pendapatan yang dikenakan pph final dan penghasilan bukan objek pajak. Pengusaha kena pajak adalah pengusaha yang telah memperoleh laba sebesar Rp 4.8 miliar dalam satu tahun fiskal. Perusahaan dapat melakukan perhitungan laba dengan menggunakan metode stelsel akrual dan stelsel kas.

Koreksi fiskal terhadap biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto disebut deductible expence. Biaya yang dapat dikurangkan langsung dari penghasilan bruto adalah beban yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional dan adanya kerugian selisih kurs mata uang asing dalam periode akuntansi.

Baca Juga: Contoh Soal Revaluasi Aktiva Tetap

Contoh Soal Penyusutan dan Amortisasi Pajak

Contoh soal penyusutan dan amortisasi pajak dapat dibebankan sebagai biaya fiskal dengan syarat tidak diperkenakan dibebankan sekaligus dalam tahun fiskal. Adanya perbedaan dalam metode penyusutan, pengelompokan aktiva tetap dan pengakuan awal penggunaan aset tetap harus dilakukan koreksi fiskal.

Contoh soal depresiasi dan amortisasi pajak aktiva tetap dapat dijalankan dengan ketika perusahaan mengakui adanya harga perolehan aktiva tetap, nilai residu dan masa manfaat. Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan adalah tanah. Hal ini tidak berlaku ketika tanah dipergunakan sebagai sarana memperoleh penghasilan dan nilainya berkurang.

Contoh soal penyusutan dan amortisasi aktiva tetap dalam perpajakan telah terjadi pada PT Masraffi yang membeli komputer dengan harga perolehan Rp 5.000.000. Kebijakan akuntansi mengatur komputer akan disusutkan selama 5 tahun, tetapi ketentuan umum perpajakan mengatur komputer terdapat aktiva tetap kategori pertama. Buatlah koreksi fiskal yang diperlukan?

Baca Juga: Contoh Soal Pembelian Kembali Saham Oleh Perusahaan

Contoh Soal Koreksi Fiskal Penyusutan Metode Garis Lurus

Contoh soal koreksi fiskal penyusutan metode garis lurus dapat dipergunakan dalam rangka menyesuaikan umur manfaat dengan aturan perpajakan. Metode penyusutan yang diperkenankan dalam perpajakan adalah metode garis lurus dan saldo menurun berganda. Bagi aktiva tetap berupa bangunan perusahaan harus dialokasikan selama 20 tahun.

Kapan penyusutan aktiva tetap dimulai yaitu pada saat aset tetap siap dipergunakan. Perusahaan dapat menggunakan pendekatan bulan penuh misalnya aktiva tetap dibeli tanggal 18 november 2021 maka perusahaan harus memulai pengakuan aktiva tetap pada bulan tersebut. Bagian dari tanggal suatu bulan dianggap sebagai transaksi pada bulan tersebut.

Cara menghitung penyusutan metode garis lurus tanpa nilai sisa akan memperlihatkan adanya koreksi fiskal ketika metode yang dipergunakan berbeda. Berdasarkan perhitungan menggunakan straight line method perusahaan akan melakukan penyusutan sesuai tabel yaitu.

Tahun Biaya Perolehan Tarif Depresiasi Komersial Biaya Depresiasi Komersial Tarif Depresiasi Fiskal Biaya Depresiasi Fiskal
2021 Rp 5.000.000 20% Rp 1.000.000 25% Rp 1.250.000

Berdasarkan perhitungan biaya depresiasi komersial dan depresiasi fiskal menghasilkan selisih sebesar Rp 250.000. Perusahaan harus melakukan koreksi fiskal negatif agar laba tahun berjalan yang dilaporkan menyesuaikan beban yang seharusnya terjadi. Pendapatan kena pajak akan berkurang dan setoran pajak penghasilan badan berkurang.

Baca Juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Manufaktur

Demikian contoh soal penyusutan fiskal metode garis lurus semoga dapat menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi dan ketentuan umum perpajakan yang berlaku di perusahaan.


0 Response to "Contoh Soal Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus"

Post a Comment

Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel